PADA SUATU HARI
Pementasan teater kali ini TJP berkolaborasi dengan
teater TEMMA 23, teater STUBA, teater UNGU, STSI, Binter Rider Club dan
keluarga besar TAMAN SENIMAN yang menghasilkan suatu pementasan yang berjudul
“PADA SUATU HARI”. Garapan kolaborasi ini dipimpin Dindin Najmudin (MUGO) dari
Teater Tjerobong Paberik, karya Arifin C.Noer. Pementasan ini di suradarai oleh
Egi Sadewa. Pertunjukan ini bertempat di jl. Taman Cibeunying Utara no.24
Bandung. Acara yang sudah berjalan ini, sukses terlaksana dan banyak mengundang
penonton, bahkan membludak sehingga pementasan dilakukan dalam dua sesi.
Selain
pemimpin produksi dari Teater Tjerobong Paberik ada lagi Roma Hamonangan
(GORI), Endwi Afnia Sari (JIUNG), sebagai pemain dan Kevin Clay Martinus Ponco
Nababan (KUMAR) sebagai publikasi. Para pemain antara lain Rimane Amajida, Imas
Rukoyah, Yahani Yolanda, Tika Apriyanti, M Alif Maulana, Risa Salahfiyah, Zulfa
F Amajida.
Pementasan
PADA SUATU HARI ini bercerita, dimulai dari pernikahan yang dijalani 25 tahun
tak membuat cinta kakek dan nenek menua, bahkan tampak harmonis. Mereka
dikaruniai dua orang puteri, Novia dan Nita. Keduanya telah menikah dan tinggal
bersama suaminya masing-masing. Novia di berkahi dua orang anak, Meli dan Feri,
sedangkan kakaknya Nita belum diberkahi putera. Konflik dimulai ketika pada
suatu hari seorang janda muda bernama Wenas, berkunjung kerumah Onda(kakek),
nyonya Wenas adalah mantan kekasih Onda dulu, Wenas tidak dikaruniai putera,
suaminya telah lama meninggal dunia, sehingga sehari-hari ia hanya ditemani
oleh anjing kesayangannya yang ia beri nama Bison. Kedatangan nyonya Wenas
kerumah Onda membuat nenek cemburu, nenek beranggapan bahwa suaminya masih
menyimpan perasaanpada nyonya Wenas. Perbedaan semakin menjadi sampai akhirnya
nenek memutuskan untuk bercerai dengan kakek. Tak sampai disitu, pada hari yang
sama Novia datang mengunjungi kediaman orangtuanya dengan masalah yang sama,
akibat kecemburuan ia pun meminta bercerai dengan suaminya. Novia cemburu
kepada Icih, salah seorang pasien suaminya yang selalu berobat kerumahnya.
Akhirnya kakek dan nenek menasehati Novia agar ia tidak mengambil keputusan
yang di sertai amarah, karena masalah yang di selesaikan dengan amarah bukanlah
keputusan yang bijak.
Ini
dia foto-foto pementasan PADA SUATU HARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar